Rabu, 16 Desember 2009

Leonardo da Vinci



Leonardo da Vinci lahir pada tahun 1452 di Kota Vinci, dekat Empoli, Italia sebagai anak tidak sah dari Ser Piero da Vinci

dan Caterina. Piero adalah seorang notaris dan tuan tanah terkemuka di Kota Florence. Sedangkan, Caterina hanyalah seorang gadis petani biasa.
Tapi, meskipun demikian sejak kecil Leonardo tetap diperlakukan seperti anak Piero yang sah. Ia tinggal di rumah Piero dan dididik sesuai dengan minat dan bakatnya. Ia belajar membaca, menulis, dan berhitung. Lalu, pada usia 15 tahun ia diajari melukis dan memahat oleh seorang pelukis terkenal di Kota Florence bernama Verrochio.
Setelah itu, ia menjadi guru dan membuat studio sendiri. Saat berusia 30 tahun ia bekerja pada seorang kepala daerah Milan bernama Sforza selama 17 tahun sebagai pelukis, insinyur, dan penasihat militer. Lalu, ia bekerja pada Raja Prancis Louis XII pada usia 54 tahun dan melukis Mona Lisa. Lukisan Monalisa tersebut begitu terkenal hingga saat ini karena mengandung misteri. Siapa wanita dalam lukisan itu hingga kini masih menjadi misteri. Leonardo meninggal pada tahun 1519. Lukisan hasil karyanya yang juga terkenal adalah Makan Malam Terakhir.
Selain lukisan tersebut, Leonardo juga telah menghasilkan banyak desain dari hasil pemikirannya. Desain tersebut bermacam-macam, antara lain: rancangan sepatu air, pelampung, kincir air, gambar-gambar rantai, mesin pintal, mesin giling gandum, mesin cetak, kapal selam, senapan mesin, bom, parasut, tank, mobil, helikopter, dan pesawat terbang. Padahal, pada saat itu teknologi belum begitu berkembang. Hasil pemikiran Leonardo memang terlalu jauh mendahului zamannya dan mengapa terjadi hal ini hingga sekarang tetap menjadi misteri.
Ia adalah manusia serba bisa. Ia menguasai bidang anatomi, botani, zoologi, kartografi, aeronautika, mekanika, geologi, astronomi, optika, matematika, suara, senjata, hidrolika, tata kota, dan jembatan. Ia juga seorang tokoh Renaissance, penyair, musikus, arsitek, pemahat, pengarang, insinyur, filsuf, dan ilmuwan. Catatan yang dihasilkannya sangat ilmiah dan berjumlah 7000 halaman. Selain itu, ia juga merupakan orang pertama di dunia yang mampu dengan tepat menggambarkan struktur tubuh manusia, posisi bayi dalam kandungan, dan jantung manusia. Untuk mampu melakukan semua itu ia melakukan pembedahan terhadap 30 buah mayat manusia.

LEONARDO DA VINCI 1452-1519

Kepalanya diloloskan bidan dari rahim sang ibu tahun 1452 dekat kota Florence, Italia. Dan kepalanya dimasukkan ke liang kubur tahun 1519. Dia itulah Leonardo dan Vinci. Abad demi abad tak membuat guram reputasinya selaku mungkin genius yang paling brilian yang pernah hidup di planit bumi ini. Kalau saja ada daftar "orang-orang termasyhur" sudah pasti Leonardo da Vinci tercantum nomor wahid diantara lima puluh tokoh lainnya. Tetapi, bakatnya dan reputasinya tampaknya dilebih-lebihkan jika diukur dari pengaruhnya terhadap sejarah.

Dalam buku catatannya, Leonardo meninggalkan sketsa banyak penemuan-penemuan modern, misalnya masalah pesawat terbang dan kapal selam. Karena catatan itu sekedar membuktikan kebrilianan dan orisinalitas, tak adalah pengaruhnya terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Pertama, Leonardo tidaklah membuat model dari penemuan-penemuan itu. Kedua, meskipun ide-idenya amat cemerlang, tak menunjukkan bahwa ide-ide itu dapat dilaksanakan. Taruhlah ide-ide tentang pesawat terbang dan kapal selam itu: Jauh lebih sulit membuat model untuk pembuatan kongkritnya. Yang namanya penemu besar bukanlah sekedar mereka yang punya ide-ide brilian tetapi gagal mewujudkannya, tetapi yang disebut penemu besar itu adalah orang-orang seperti Thomas Edison, James Watt atau Wright bersaudara yang punya bakat mekanik dan ketekunan menggarap

perincian-perincian dan mengatasi kesulitan pembuatannya hingga betul-betul berfungsi. Leonardo tidak lakukan hal macam ini.

Lebih jauh dari itu, kendati sketsa-sketsanya memuat juga perincian-perincian yang diperlukan agar penemuannya bisa berwujud, toh masih ada juga bedanya, karena penemuan-penemuan itu cuma terkubur di buku catatan dan baru diterbitkan berabad-abad sesudah Leonardo sendiri mati. Pada saat catatan-catatannya diterbitkan (yang kebetulan teksnya ditulis di atas kaca), ide-ide yang termaktub dalam penemuan itu sudah ditemukan pula oleh orang-orang lain secara berdiri sendiri. Kita berkesimpulan, sebagai ilmuwan dan penemu, Leonardo tak punya pengaruh penting.

Pencantuman Leonardo dalam daftar ini karena itu disebabkan terutama pada karya-karya artistiknya. Leonardo memang seorang seniman kelas tinggi walau tidak setenar Rembrandt, Raphael, Van Gogh atau El Greco. Diukur dari akibat-akibat yang ditimbulkannya dalam hal perkembangan seni berikutnya, pengaruhnya jauh lebih kecil ketimbang Picasso maupun Michelangelo.

Leonardo punya kebiasaan yang patut disayangkan. Dia memulai sesuatu proyek dengan ambisi yang berkobar-kobar, tetapi tak pernah merampungkan sebagaimana mestinya. Katakanlah dia itu "panas-panas tai ayam." Akibatnya, hasil lukisannya yang tuntas jumlahnya jauh lebih sedikit ketimbang karya pelukis-pelukis yang disebut di atas. Karena terlampau sering dia pindah dari satu lukisan yang belum rampung ke lukisan lainnya lagi, Leonardo berhasil membagi-bagi bagian penting dari bakatnya yang luar biasa. Walau tampaknya kikuk, menganggap Leonardo seorang yang kurang begitu becus padahal dialah pencipta lukisan Mona Lisa, tetapi ini sudah jadi kesimpulan yang lazim dilakukan oleh mereka para ahli yang menyelidiki karier Leonardo.

Mungkin saja Leonardo da Vinci orang yang paling berbakat yang pernah hidup, tetapi kelestarian karyanya relatif kecil. Dan meskipun dia seorang arsitek masyhur, tampaknya dia belum pernah mendirikan bangunan yang betul-betul terbangun. Dan tak satu pun karya patung pahatnya yang masih bisa ditemukan sekarang. Peningggalan hasil bakatnya yang indah terdiri dari sejumlah sketsa, beberapa lukisan yang menakjubkan (tak sampai dua puluh lima jumlah yang masih tinggal), dan seperangkat catatan-catatan yang bisa membikin orang abad ke- 20 terbengong-bengong atas kegeniusannya, tetapi sedikit atau bahkan tak ada samasekali

pengaruhnya terhadap ilmu pengetahuan atau pun bidang penemuan. Tetapi, betapa pun selangit bakatnya, tidaklah dia tergolong seratus tokoh yang berpengaruh yang pernah hidup di atas bumi kita yang bundar ini.

Selama setengah milenium, sudah ada beberapa penulis yang berusaha keras memahami misteri dari seorang Leonardo Da Vinci. Apakah sosok yang membuat lukisan Mona Lisa itu adalah seorang seniman? Atau apakah dia seorang penemu yang aneh atau seorang ilmuwan? Apakah dia seorang yang memiliki pandangan ke depan yang layak disebut sebagai seorang visionaris atau dia hanyalah seseorang yang memiliki masa kecil yang traumatik.

Para ahli intelektual mulai dari Johann Wolfgang von Goethe hingga Sigmund Freud telah berusaha memahami karakter dari orang yang sangat penting yang pernah hidup pada masa Renaissance. Baru-baru ini, sebuah buku yang berjudul The Da Vinci Code yang ditulis oleh Dan Brown, menceritakan sisi lain dari Da Vinci. Dalam buku

itu dikatakan bahwa Da Vinci memberikan petunjuk-petunjuk mengenai konspirasi yang terjadi di dalam Gereja Roma Katolik ke dalam lukisan “Perjamuan Terakhir”.

Buku The Da Vinci Code karangan Dan Brown hanyalah sebuah buku fiksi. Tetapi penelitian terbaru menghasilkan temuan-temuan baru yang dapat menjelaskan apa sebenarnya yang membuat Da Vinci menjadi sangat terkenal. Sejak tahun 1880-an, sebanyak 6.000 naskah milik Da Vinci telah dipublikasikan dan

diterjemahkan, sehingga membuat dunia tahu mengenai kejeniusan seorang Leonardo Da Vinci.

Semuanya itu menjadi dasar bagi dimulainya pertunjukan baru di Victoria and Albert Museum yang berada di

London. Pertunjukan yang diberi nama “Leonardo Da Vinci: Experience, Experiment, and Design” resmi dibuka pada tanggal 14 September 2006. Pertunjukan ini menampilkan naskah-naskah dan lukisan-lukisan karya Da Vinci yang jarang diperlihatkan di depan umum, dan juga rancangan-rancangan buatan Da Vinci yang sudah diperbesar ukurannya dan ditampilkan dengan bantuan animasi komputer. Pertunjukan ini telah memunculkan kembali proses berpikir Da Vinci.
“Seperti Shakespeare atau Newton, seperti tokoh-tokoh hebat lainnya yang pernah hidup, Da Vinci terus-menerus membuat kejutan,” ujar Martin Kemp, seorang kurator dalam pertunjukan itu. “Anda melihat lukisan-lukisan aslinya dan semuanya mengagumkan.”

Pertunjukan karya Da Vinci ini terbagi ke dalam empat bagian. Pertunjukan ini dimulai dengan “The Mind Eye”, sebuah eksplorasi terhadap pekerjaan Da Vinci yang isinya mengenai hubungan antara mata dan pikiran, dan penelitiannya yang sangat detil mengenai hubungan proporsional antara bagian-bagian wajah, batang tubuh, dan lengan.

Da Vinci tidak pernah mendapatkan pendidikan yang cukup dalam bidang filsafat klasik dan natural yang justru dinikmati oleh beberapa orang yang hidup di zaman yang sama dengannya. Da Vinci selalu menekankan bahwa dia adalah “orang yang belajar dari pengalaman,” seseorang yang “tanpa buku pelajaran”. Dan justru karena kurangnya pendidikan yang ia terima, membuat keinginannya menjadi sangat kuat untuk memahami

hukum-hukum alam melalui observasi langsung.

Da Vinci juga sering melakukan introspeksi. Hal ini terlihat dari bagian kedua dari pertunjukan ini “The Lesser and Greater Worlds”, yang memperlihatkan eksplorasi Da Vinci terhadap gagasan kuno mengenai mikrokosmos dan makrokosmos, yaitu suatu filosofi bahwa tubuh manusia mengandung model miniatur dunia dan alam semesta. Bersama-sama dengan observasinya terhadap alam, filosofi itu membuat Da Vinci menghasilkan loncatan

intelektual yang menarik perhatian hingga sekarang ini. Misalnya, Da Vinci menerapkan penelitiannya mengenai sungai dan aliran air ke dalam penelitiannya mengenai bagaimana aliran darah mengalir melalui jantung. Dia menyimpulkan bahwa darah akan mengalir melalui katup dan menghasilkan pusaran, yang kemudian menyebabkan katup itu menjadi tertutup. Pada pertunjukan ini diperlihatkan perbandingan antara proses yang digambar oleh Da Vinci dengan proses yang dibuat melalui teknologi modern, dimana hasilnya membuktikan bahwa teori yang dibuat oleh Da Vinci adalah benar.

Gagasan-gagasan Da Vinci yang pragmatik menyatakan kepeduliannya terhadap manusia yang pada dasarnya memiliki kebutuhan untuk menghasilkan sesuatu. Da Vinci percaya bahwa dengan mempelajari hukum-hukum alam secara detil dan memahaminya, maka apa yang dipahami itu dapat diciptakan ulang untuk kebaikan umat manusia. Melalui pertunjukan karya-karya Da Vinci di Victoria and Albert Museum dapat terlihat kalau inilah yang menjadi “benang merah” dari karya-karyanya, mulai dari karyanya seperti rancangan mesin pesawat terbang dan lukisannya yang sangat terkenal, Mona Lisa.

Untuk mengetahui bagaimana caranya manusia dapat terbang, Da Vinci membuat burung buatan. Dia juga membuat sketsa dan mempelajari segala hal mengenai burung untuk mencari tahu bagaimana cara burung menggerakkan sayap dan ekornya. Semuanya itu diperlihatkan dalam ukuran besar dalam pertunjukan ini. Bagian ketiga dan keempat dari pertunjukan ini memfokuskan pada rancangan Da Vinci yang memperlihatkan gagasan-gagasannya yang lebih praktik seperti jam air dan air mancur, dan gambar-gambar arsitektur.

“Seorang pelukis yang hebat harus dapat melukis dua hal mendasar, yaitu manusia dan apa yang dipikirkannya,” tulis Da Vinci dalam salah satu tulisannya yang berjudul “Treatise on Painting.” “Yang pertama itu mudah dan yang kedua itu sulit”.

Pertunjukan karya-karya Da Vinci di Victoria and Albert Museum yang berada di London ini hanya menampilkan sebagian dari kejeniusan seorang Leonardo Da Vinci. Karya-karya Da Vinci yang melingkupi berbagai macam aspek mulai dari matematika, botani, hingga seni membuat Leonardo Da Vinci tak akan pernah habis menjadi pusat perhatian manusia sepanjang zaman. DAP,MLP (Berita Indonesia 25)


Rahasia Mona Lisa
Bukan hanya senyumannya saja yang menarik perhatian, tetapi juga mata, dan bahkan suaranya. Itulah Mona Lisa, lukisan karya Leonardo da Vinci yang menyimpan misteri, atau mungkin juga semacam kode rahasia?

SENYUMAN MONA LISA
Suatu program buatan Belanda yang dapat mengenali emosi menyatakan bahwa senyuman Mona Lisa terdiri 83% emosi bahagia, 9% emosi jijik, 6% emosi takut, dan 2% emosi marah.

TATAPAN MATANYA
Seorang peneliti yang berasal dari Italia mengatakan bahwa Leonardo menggunakan teknik mengaburkan yang disebut sfumato, dimana Leonardo menggunakan titik-titik mikroskopik untuk menciptakan bayangan abu-abu pada sekitar mata dan mulut Mona Lisa sehingga membuat tatapan Mona Lisa menjadi sangat misterius.

MONA MIA
Seorang lulusan Harvard yang ahli dalam memecahkan simbol berhasil mengartikan sebuah anagram yang tersebar secara acak dan ditulis dengan tinta yang tidak terlihat di sekitar wajah Mona Lisa. Penemuannya menunjukkan akan adanya semacam perkumpulan rahasia yang bertujuan melindungi … ehm, tunggu dulu, bukankah ini yang kita lihat dalam sebuah film

SUARANYA
Ahli forensik yang berasal dari Jepang mengatakan bahwa dengan menganalisa struktur tengkorak dari Mona Lisa maka dapat diketahui seperti apa suara Mona Lisa, yang hasilnya menunjukkan kalau Mona Lisa memiliki suara yang cukup rendah bagi seorang wanita.

Tidak ada komentar: